Bagaimana Cara Menerapkan Hybrid Working dengan Sukses?
Melihat banyak perusahaan yang sudah merasakan berbagai keuntungan dari sistem kerja remote ataupun WFH, tidak menutup kemungkinan jika akan ada lebih banyak perusahaan yang memilih hybrid working untuk para karyawannya. Di sisi lain saat ini teknologi sudah semakin maju sehingga memungkinkan perusahaan untuk menjalankan sistem kerja jarak jauh.
Oleh karena itu, jika perusahaan Anda juga memiliki sebuah rencana untuk menggunakan hybrid working dalam jangka panjang, maka terdapat beberapa persiapan yang perlu dilakukan. Berikut beberapa diantaranya:
Jaga komunikasi tetap berjalan lancar
Keberhasilan perusahan dalam menjaga komunikasi mempengaruhi kesuksesan sistem kerja hybrid. Perusahaan perlu menerapkan beberapa kebijakan agar miskomunikasi dapat dihindari. Hal ini penting untuk dilakukan karena komunikasi yang berjalan buruk akan menghambat kerjasama tim. Oleh karena itu, perusahaan perlu menyediakan aplikasi chat seperti Slack, Microsoft Teams Chat, atau yang lain.
Selain itu, perusahaan juga dapat membuat peraturan terkait availability karyawan di jam kerja. Sebagai contoh, perusahaan menentukan bahwa karyawan harus selalu available pada jam 9 sampai jam 5. Melalui cara ini, karyawan yang bekerja dari rumah tetap dapat berkolaborasi dengan karyawan yang bekerja dari kantor.
Apakah Hybrid Working Akan Tetap Ada?
Saat teknologi menjadi semakin maju dan kebutuhan karyawan menjadi semakin berkembang, penting bagi perusahan untuk bisa beradaptasi dengan perubahan dengan cepat. Sebelum tahun 2020, banyak perusahaan yang tidak mengizinkan karyawannya untuk bekerja dari rumah. Namun pandemi COVID-19 telah mengubah banyak hal dan memaksa semua perusahaan untuk menerapkan sistem kerja jarak jauh.
Mengingat hal tersebut, tidak menutup kemungkinan jika hybrid working akan tetap ada. Selain itu, saat ini tenaga kerja yang mendominasi di berbagai perusahaan datang dari generasi milenial dan generasi Z. Pada umumnya, kedua generasi tersebut lebih menguasai teknologi dan lebih menuntut fleksibilitas dari pekerjaannya. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan sistem kerja hybrid agar bisa menarik lebih banyak minat dari pelamar.
Perlu Anda ketahui saat ini ada beragam jenis aplikasi atau sistem yang mendukung sistem kerja jarak jauh. Aplikasi tersebut menyediakan berbagai fitur yang dapat memudahkan perusahaan dalam mengelola karyawan yang bekerja di luar kantor. Jadi, hybrid working sangat memungkinkan untuk dijalankan.
Salah satu aplikasi tersebut adalah Dokodemo-Kerja. Dengan aplikasi ini, Anda tidak perlu khawatir dengan produktivitas karyawan karena aplikasi ini dapat membantu Anda untuk melakukannya. Sistem ini dapat bekerja secara real time untuk memonitor aktivitas karaywan selama jam kerja.
Tertarik dengan aplikasi ini? Silakan klik fitur Dokodemo-Kerja untuk mengetahui fitur-fitur apa saja yang telah kami siapkan untuk perusahaan Anda. Kami juga menyediakan versi demo yang bisa Anda coba secara GRATIS. Silakan hubungi tim Dokodemo-Kerja atau klik di sini untuk dapat mencoba mengoperasikan aplikasi ini.
Buat kebijakan hybrid working dengan jelas
Buat kebijakan perusahaan yang memungkinkan karyawan untuk bisa melakukan transisi ke hybrid working dengan mudah. Kebijakan tersebut perlu mengatur beberapa hal seperti:
– Tentukan jenis model hybrid working yang akan diterapkan, apakah itu split-team, shift, atau fleksibel.
Mengapa Hybrid Working Menjadi Populer?
Sistem kerja hybrid sebenarnya bukanlah hal yang baru. Sebelum tahun 2020, sudah ada banyak perusahan yang menerapkan sistem kerja ini. Biasanya, perusahaan yang bergerak di bidang teknologilah yang menerapkan sistem kerja modern ini karena teknologi memang memegang peran yang besar untuk kesuksesan sistem kerja hybrid.
Namun pada tahun 2020, pandemi Covid-19 muncul sehingga memaksa seluruh perusahaan yang ada di dunia untuk menerapkan sistem kerja Work From Home atau kerja remote dimana karyawan tidak perlu datang ke kantor untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Hal tersebut dilakukan karena perusahaan ingin menekan angka penularan di area perkantoran namun di sisi lain perusahaan juga menginginkan agar bisnisnya tetap berjalan seperti biasanya.
Pada saat itu, perusahaan-perusahaan kemudian beradaptasi dengan sistem kerja modern tersebut dan mengadopsi berbagai aplikasi WFH agar kerjasama tim tetap dapat dilakukan dengan baik. Kemudian setelah berjalan beberapa bulan, perusahaan banyak yang berhasil dengan sistem kerja WFH atau kerja remote dan mendapati beragam keuntungan seperti:
Di tahun 2021, banyak perusahaan yang mulai membuka kembali kantornya karena sebagian karyawan ingin bertemu secara langsung dengan tim kerja mereka. Selain itu, perlu dipahami bahwa tidak semua jenis perusahaan dapat bekerja secara full remote dan proses membawa karyawan untuk kembali bekerja di kantor harus ditangani dengan baik di masa pandemi ini. Sebagai solusinya, perusahaan mulai menggunakan hybrid working yang menggabungkan dua sistem kerja yaitu remote dan onsite. Dengan sistem kerja ini, perusahaan akan memiliki fleksibilitas untuk mengatur kapan karyawan bisa bekerja dari rumah dan kapan mereka bisa bekerja dari kantor.
Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Produktivitas Kerja pada Karyawan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Beberapa pengguna sering mengeluhkan aplikasi DANA tidak bisa transfer ke bank.
Sehingga pengguna gagal melakukan transaksi, Tentu ada beberapa penyebab dan solusi untuk mengatasinya.
Seperti yang kita tahu DANA merupakan aplikasi e-wallet atau dompet digital.
Dimana banyak sekali kegunaan aplikasi DANA selain digunakan sebagai dompet digital.
Seperti transfer saldo, transfer ke Bank Lokal, Top Up, Membayar tagihan dan masih banyak lagi.
Namun sayang nya masih banyak pengguna yang mengalami masalah ketika hendak melakukan transfer menggunakan DANA.
Dimana ketika transfer uang tunai mengalami masalah dengan notifikasi sistem sedang sibuk.
Masalah di DANA sistem sedang sibuk ketika hendak digunakan untuk transfer biasanya dikarenakan sistem error karena beberapa fitur lain masih bisa digunakan.
Namun ada juga beberapa penyebab kenapa aplikasi DANA tidak bisa transfer.
• Cara Mudah Tarik Tunai Saldo DANA di Indomaret, Dengan Limit Tertinggi Hingga Rp 5 Juta!
Kenapa Aplikasi DANA Tidak Bisa Transfer ?
Aplikasi DANA transfer tidak selamanya dikarenakan sistem error.
Ada beberapa penyebab yang menyebabkan tidak bisa melakukan pengiriman saldo di aplikasi DANA, di antaranya yaitu:
1. Saldo tidak cukup.
2. Bank tujuan mengalami error.
Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan bahwa seluruh sistem pembelian tiket Kereta Api Bandara di seluruh stasiun mengalami gangguan pada Kamis (4/1/2023).
Melalui platform sosial media Instagram, @kabandararailink, akun resmi informasi KA Bandara Yogyakarta dan Medan menyampaikan bahwa pembelian tiket hanya bisa dilakukan secara manual oleh petugas KAI di seluruh stasiun.
“Saat ini telah terjadi gangguan pada seluruh sistem pembelian tiket Kereta Api Bandara di seluruh stasiun. Oleh karena itu, pembelian tiket hanya dapat dilakukan secara manual yang akan dibantu oleh petugas kami,” tulis @kabandararailink, dikutip Kamis (4/1/2024).
KAI juga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang. Adapun, KAI tengah berupaya untuk memperbaiki situasi ini sehingga sistem dapat kembali normal.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Anda alami. Kami sedang berusaha memperbaiki situasi ini secepat mungkin sehingga sistem kami dapat kembali normal,” jelas mereka.
Gangguan yang terjadi pada seluruh sistem pembelian tiket Kereta Api Bandara di seluruh stasiun mendapat respons dari warganet di platform X.com.
Pengguna akun @kabarpenumpang menduga, server KAI Group jebol sehingga seluruh sistem ticketing KAI Group mengalami gangguan.
“Kalo dari sini sih keknya bukan KAI Access aja yg error, tapi seluruh sistem tiketing KAI group. Harusnya kalau hanya Access by KAI yg error, beli tiket online ka bandara bisa doong melalui web, kenapa ini jg gabisa bahkan di seluruh stasiun. Mungkinkah server jebol?” tulis akun @kabarpenumpang, dikutip Kamis (4/1/2023).
Akun @har*** juga mengeluhkan hal serupa. “Tadi juga tiketin mesin ka bandara error dan cuma bisa pakai debit. apa pengaruh ini juga ya?”
Beberapa di antaranya menyayangkan hal tersebut, mengingat gangguan serupa kerap kali terjadi.
“Iya katanya, tp yg disayangkan ini terjadi sering sekali,” tulis akun @Alug****.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Dewasa ini, sering kita melihat suami sibuk dengan gadget saat sedang bersama istri dan anaknya. Bahkan ketika di rumah, ponsel atau laptop menyedot perhatian mereka, hingga lupa bahwa ada keluarga yang juga membutuhkan perhatian darinya.
Urusan pekerjaan kerap menjadi alasan suami sibuk dengan gadget, hingga mengabaikan istri dan anaknya. Tanpa disadari keluarganya pun jadi menjauh secara emosional. Ketika ia sadar, anak-anaknya sudah tumbuh dewasa, dan istri pun tidak lagi menawarkan kehangatan kasih seperti dulu.
Berikut ini adalah sebuah surat pembaca yang memberi peringatan kepada para suami yang selalu sibuk dengan gadget hingga mengacuhkan anak dan istri.
Satu menit, hanya satu menit, atau malah kurang. Untuk ketinggalan momen berharga bersama yang baru saja terjadi bersama istri dan anakmu. Lihat, anak balitamu sedang belajar memakai sedotan! Aku melihat semuanya. Istrimu yang cantik sedang menyesap minumannya, dan putramu mencoba meniru gerakan ibunya namun tak berhasil. Ketika air soda meledak di mulutnya, dia tertawa dan bangga akan pencapaiannya tersebut. Namun kau melewatkan semuanya.
Artikel terkait: Parents, ini yang anak rasakan saat Anda sibuk dengan gadget
Suami sibuk dengan gadget, begitupula istri. Membuat anak merasa diabaikan.
Aku yang merupakan orang asing, malah ikut menyemangati dari seberang ruangan. Dan kau tak menyadarinya, karena kau terlalu fokus pada ponselmu Aku tidak sedang menghakimi. Mungkin kau menerima email tentang pekerjaan, atau level terbaru permainan Clash of Clans favoritmu. Apapun itu, aku tidak akan menaikkan alis padamu, tapi aku merasa sedih untukmu. Berapa banyak milestones yang kau lewatkan? Seberapa sering putramu menatap meminta persetujuan darimu, namun tak ia dapatkan? Seberapa sering istrimu harus mengulang pertanyaannya, karena kau tak memperhatikan ucapannya? Seberapa banyak makan malam yang khusus disediakan untukmu menjadi dingin tak tersentuh? Semua momen yang kau lewatkan itu, mengurangi kebahagiaan di dalam keluargamu. Aku tidak mengenalmu, namun aku ingin kau tahu bahwa hubungan dekatmu dengan ponsel itu, sudah menyakiti hubunganmu dengan anak dan istrimu.
Suami sibuk dengan gadget menjauhkan ia dari keluarga, mengurangi kebahagiaan yang seharusnya ia bagi bersama istri dan anaknya.
Itu adalah bentuk teriakannya untuk minta tolong. Dia butuh suaminya kembali, memberi perhatian tanpa gadget yang menghalagi.
Status terbaru di beranda Facebookmu bisa menunggu. Daripada melihat semua kenangan yang dibagikan teman Facebookmu, lebih baik membuat kenangan dengan pasangan hidupmu.
Level di game terbaru bisa menunggu. Mungkin kau akan kalah satu ronde, tapi kau akan memenangkan kebanggaan dari anakmu. Bahkan, email dari bosmu juga bisa menunggu. Bukankah semua pekerjaan yang kau lakukan adalah untuk keluargamu? Lalu untuk apa bekerja setengah mati jika itu menjauhkanmu dari anak dan istri yang mendamba perhatianmu? Kau tahu apa yang kau lewatkan karena terus membuat mereka menunggu? Satu kehidupan. Satu kesempatan yang kita miliki di bumi, untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang yang kita cintai. Satu kesempatan saat kau menjadi seorang suami dan seorang ayah. Sesekali, lepaskan dirimu dari dunia maya dan hadirlah di dunia nyata. Di mana istri dan anakmu menyesap soda dingin, dan belajar lagu baru setiap hari.
Nah Bunda, ingatkan para Ayah ya. Jika suami sibuk dengan gadget terus menerus, dia akan kehilangan momen berharga bersama keluarganya. Jika Bunda juga melakukan hal sama, segera ubah kebiasaan ini sekarang juga. Ingat, masa kecil anak kita hanya sekali, dan takkan pernah terulang lagi.
Disadur dari theAsianparent Filipina
Apakah gadget mengganggu komunikasi keluarga?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
Apa itu hybrid working? Hybrid working adalah gabungan dari sistem kerja on-site dengan kerja remote ataupun Work From Home. Hybrid working menjadi salah satu sistem kerja fleksibel yang sedang populer saat ini.
Pada tahun 2020, sebagian besar perusahaan membicarakan tentang kerja jarak jauh (remote working) atau Work From Home. Namun pada tahun 2021 saat karyawan sudah mulai kembali bekerja di kantor, banyak perusahaan dan karyawan yang tetap ingin mendapatkan manfaat dari sistem kerja jarak jauh. Oleh karena itulah, sistem hybrid working menjadi berkembang dan banyak digunakan.
dengan fitur lengkap untuk meningkatkan Produktivitas karyawan. Pengelolaan Absensi dan Cuti, Task Management, hingga Evaluasi kinerja karyawan hanya dengan satu aplikasi.
Kelola Karyawan Makin Mudah dengan Aplikasi HRD Dokodemo-Kerja.
Dengan menerapkan hybrid working, baik perusahaan maupun karyawan bisa sama-sama merasakan keuntungan. Perusahaan dapat menghemat pengeluaran biaya operasional kantor, sedangkan karyawan bisa memperoleh work life balance dengan lebih baik.
Perlu Anda ketahui, di berbagai perusahaan saat ini ada 3 model atau sistem kerja yang populer digunakan, yaitu:
Berikut kami sajikan info selengkapnya untuk Anda.
Apa Kelebihan dan Keuntungan Hybrid Working?
Setelah Anda memahami apa itu hybrid working, mari kita ulas mengenai pro dan kontra dari sistem kerja modern ini bagi perusahaan ataupun karyawan.
Apa Itu Hybrid Working?
Hybrid working adalah sistem kerja dimana karyawan dapat bekerja dengan sistem kerja campuran antara remote working (kerja remote) dengan onsite (bekerja di kantor). Jadi, perusahaan yang menggunakan sistem kerja hybrid akan menyediakan jadwal kerja dengan menggabungkan kedua sistem kerja tersebut untuk menciptakan lingkungan yang unik dan lebih fleksibel.
Perlu diketahui, hybrid working sendiri memiliki beberapa model, yaitu:
Memberikan kepercayaan kepada karyawan
Kepercayaan adalah elemen penting di lingkungan kerja hybrid. Saat pihak manajemen perusahaan dan karyawan bisa saling memberikan kepercayaan maka hal tersebut akan menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business Review diketahui bahwa karyawan yang memperoleh kepercayaan dari perusahaan akan memiliki produktivitas yang lebih tinggi, mampu berkolaborasi dengan, serta lebih loyal terhadap perusahaan.
Oleh sebab itulah, saat karyawan bekerja dari jarak jauh perusahaan tetap perlu memberikan kepercayaan kepada mereka. Jadi, bagaimana cara para pemimpin dapat membangun kepercayaan di lingkungan kerja hybrid? Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
Baca Juga: 5 Cara Menciptakan Work Life Balance yang Baik di Perusahaan
Sediakan tools atau teknologi yang dibutuhkan
Perusahaan harus memastikan bahwa seluruh tenaga kerjanya dapat saling berkolaborasi dan bekerjasama dengan baik. Oleh karena itulah, saat menerapkan hybrid working perusahaan juga perlu mempersiapkan tools ataupun teknologi yang dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut.
Sistem HRIS canggih untuk memonitor kinerja dan produktivitas karyawan Anda.
Kelola keduanya! Tetap Produktif dengan
Aplikasi HRIS terjangkau untuk tingkatkan produktivitas.
Berikut ini adalah beberapa contoh tools yang perlu dipersiapkan oleh perusahaan:
Selain beragam aplikasi di atas, perusahan-perusahaan juga dapat menyediakan perangkat kerja bagi karyawan yang bekerja dari rumah seperti laptop dan mouse.